Setidaknya terdapat satu janji capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto jika terpilih menjadi presiden di pemilihan presiden atau Pilpres 2024 yang tidak mungkin ditepati.
Janji Prabowo Subianto tersebut adalah menyetop impor Bahan Bakar Minyak (BBM), pasalnya menurut politikus Ferdinand Hutahaean sekarang antara kebutuhan harian dengan produksi harian belum sebanding, ia juga menyinggung pembangunan kilang minyal bersama Rosneft Rusia.
"Saya berani katakan ini OMONG KOSONG. Kebutuhan BBM harian dengan produksi harian kita belum sebanding. Jadi todak mungkin tidak impor. Soal pembangunan kilang minyak yang sudah di tandatangan dengan Rosneft Rusia pun tak jelas sekarang. Pak Prabowo asal mbacot aja nih..!!" ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu(29/11).
Prabowo Janji Bakal Setop Impor BBM Jika Terpilih Jadi Presidenhttps://t.co/jV0SJw45IA
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) November 28, 2023
Sebelumnya, capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto berjanji untuk menyetop impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.
Prabowo mengungkapkan upaya tersebut akan dilakukan dengan menggenjot swasembada energi domestik melalui produksi BBM dengan bahan baku biofuel, nantinya kebutuhan solar bisa dipenuhi dari kelapa sawit, lalu bensin berasal dari tebu 100 persen.
"Kita satu-satunya negara di dunia, ini para pakar datang ke sini, yang nantinya 100 persen BBM kita dari hijau, biofuel, kelapa sawit, jagung, tebu. Kita tidak akan impor BBM lagi saudara sekalian," kata Prabowo dalam acara dialog terbuka Muhammadiyah, Jumat (24/11) dikutip dari CNN Indonesia.
Selain itu, program hilirisasi nikel yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan dilanjutkan Prabowo. Menurutnya jika dioleh menjadi sel baterai, nikel akan memiliki nilai tambah 67 kali lipat.
Prabowo mengatakan Indonesia bisa memproduksi kendaraan listrik dengan sumber daya tersebut, sehingga tidak hanya menjadi pasar dari negara lain, namun bisa menjadi mitra negara Jepang.
"Maaf Yang Mulia Duta Besar Jepang. Maaf, maaf, saya hormat sama Jepang. Tapi kita tidak mau jadi pasar Anda. Kita mau jadi mitra Anda. Kita mau jadi sahabat Anda," kata Prabowo.(populis.id)