Melihat perkembangan terkini, PAN kemungkinan berpaling dari mencalonkan cawapres Erick Thohir ke Gibran Rakabuming Raka untuk mendampingi capres Prabowo Subianto.
Prabowo diusung Koalisi Indonesia Maju untuk Pilpres 2024.
"Nama cawapres sudah ada di saku Pak Prabowo. Tunggu saja beliau mengumumkan secara resmi," kata Ketua DPP PAN Bima Arya menjawab wartawan apakah PAN berpaling dari Erick Thohir, menyusul keputusan Rapimnas Partai Golkar mengusung Gibran menjadi pendamping Prabowo, Sabtu.
Wali Kota Bogor itu mengatakan PAN belum mengadakan rapat internal partai. Menurut Bima, Erick Thohir yang PAN usung untuk cawapres terganjal karena tidak semua partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju mendukungnya.
"Dalam partai ada selain elektabilitas dan akseptabilitas. Walaupun elektabilitasnya tinggi, tetapi, kalau tidak diterima secara konsensus oleh pimpinan partai, ya, percuma juga. Itu realitasnya seperti itu. Tidak semua pimpinan partai menyukai Pak ET (Erick Thohir, red). Realitasnya seperti itu," katanya di sela acara Urang Minang Baralek Gadang Bajamba di Balai Kota Bogor.
Seusai Putusan MK Bima pun menanggapi kepulangan Mendag Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum PAN dari kunjungan luar negeri mendampingi Presiden Joko Widodoe ke China dan Arab Saudi pada Jumat (20/10) malam memang ada pembahasan mengerucut pada nama cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto.
"Tunggu segala sesuatu yang terkait dengan masa depan bangsa sebaiknya dibicarakan secara internal, agar jelas pilihan-pilihannya," kata Bima.
Bima menyampaikan kalaupun ada perubahan nama cawapres yang diusung oleh PAN dari hasil pertemuan Ketua Umum Zulhas dengan Presiden Joko Widodo maupun komunikasi dan pertemuan dengan Gibran di kediaman Zulhas pada Sabtu (21/10) pagi dapat juga dikomunikasikan dengan kader-kader PAN.
"Kalaupun ada perubahan nama cawapres, ya kami berharap agar perubahan itu disampaikan juga kepada kader-kader internal agar kader-kader bisa memahami juga," ujarnya. Bima belum mengetahui kapan rapat internal PAN mengenai keputusan cawapres karena Zulkifli Hasan berkomunikasi dengan pimpinan partai-partai koalisi lain.
"Belum tahu, masih menunggu. Ya karena yang saya tahu ketua umum masih berkomunikasi dengan para pimpinan partai koalisi," ujarnya.
Koalisi Indonesia Maju terdiri atas 12 partai politik, empat partai politik parlemen, yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat. Empat partai non-parlemen, yaitu PBB, PSI, Partai Garuda, Partai Gelora Indonesia, satu partai lokal, yaitu Partai Aceh dan tiga partai non-partisipan Pemilu 2024, yakni Partai Berkarya, PRIMA, PPB untuk mengusung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. (antara/jpnn)
Artikel ini telah tayang di
JPNN.com