Dikenal kepemimpinannya yang keras, nyatanya pada masa Orde Baru terdapat sosok yang dikenal paling berkuasa selain Soeharto.
Soeharto merupakan pemimpin atau presiden yang dikenal tegas, sehingga membuat rakyat segan pada kepemimpinannya.
Meski dikenal tegas bahkan disebut sebagai dictator, nyatanya presiden Soeharto tunduk pada sosok ini.
Pada kepemimpinan Soeharto nyanya ada sosok lain yang disebut-sebut paling berkuasa pada masa presiden Orde Baru Soeharto.
Tak hanya itu, Soeharto pun tunduk pada sosok ini yang memiliki julukan Boss of The Boss pada masa itu.
Sosok ini dikenal paling berkuasa pada zaman Orde Baru sehingga Soeharto pun harus tunduk pada perintahnya.
Sosok yang mampu membuat Soeharto tunduk itu pun tak lain sang istri sendiri yakni Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto.
Soeharto boleh saja dikenal sebagai presiden kedua Indonesia dan berkuasa pada zaman Orde Baru tetapi perintah tersebut harus disetujui oleh Ibu Tien.
Pada zaman tersebut jika Soeharto memiliki sebuah kebijakan atau perintah jika ibu Tien tidak setuju dengan kebijakan itu Soeharto pun tidak akan melaksanakannya.
Diketahui sekitar tahun 1950 Soeharto berniat untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai militer dan memilih untuk beralih profesi sebagai seorang supir.
Namun keinginan tersebut harus Soeharto urungkan karena ditentang oleh sang istri Ibu Tien. Menurut Ibu Tien dirinya menikah dengan seorang tentara bukan seorang sopir.
“Saya menikahi seorang tentara bukan seorang sopir,” ujar narasi tersebut.
Karena ditentang oleh Ibu Tien, Soeharto pun mengurungkan niatnya untuk mengundurkan diri sebagai tentara.
Selain itu kekuasaan Ibu Tien ini juga sudah cukup banyak terbukti yakni salah satunya mengenai aturan yang melarang poligami.
Pada Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang Laki-laki hanya diperbolehkan beristri satu.
Seperti yang diketahui, bahwa Ibu Tien Soeharto sangat menentang poligami atau pria memiliki lebih dari satu istri.
Sementara itu, pada tahun 1998 Soeharto pernah memberikan sebuah pernyataan yang mengejutkan.
Pada kala itu Soeharto pernah diminta putrinya untuk tidak maju lagi menjadi presiden Indonesia, tetapi hal itu ditolak oleh presiden yang pernah menjabat selama 32 tahun itu.
Namun Soeharto mengatakan bahwa dirinya baru dua tahun menjabat sebagai presiden karena kekuasan sebelumnya dikuasai oleh Ibu Tien.***